Anda merasa sengsara di tempat kerja? Anda merasa berat setiap kali memulai pekan aktivitas rutin Anda pada Hari Senin. Anda merasa tak (lagi) tertantang dan tak nyaman. Atau, inilah yang Anda hadapi: bos yang galak. Apakah sejumlah rekan kerja Anda menyebalkan? Anda merasa apapun yang Anda lakukan dianggap tak pernah cukup. Jika Anda terus bertahan dalam situasi-situasi seperti itu, bisa dipastikan lama-lama Anda akan membenci pekerjaan Anda. Dan, membenci pekerjaan adalah sumber dari kesengsaraan dalam hidup.
Mengapa itu bisa terjadi? Kenali sebab-sebabnya agar Anda bisa menghindari dan mengakhiri kesengsaraan Anda.
1. Terlibat dalam obrolan atau pergaulan dengan orang-orang yang selalu menemukan kesalahan dengan perusahaan, manajemen, customer dan rekan sekerja. Jika Anda berkubang dalam kesengsaraan, terus-menerus mendengarkan cerita-cerita tentang ketidakbahagiaan dan orang-orang yang mengalami kesulitan jelas tidak akan membantu Anda keluar dari kubangan itu. Ketidakbahagiaan itu menular. Menjauhlah untuk menghindari virus tersebut.
2. Berada dalam lingkungan pekerjaan yang tidak menantang, tidak menggairahkan dan tidak-berpenghargaan. Hari demi hari, tahun ke tahun, Anda tambeng dengan pekerjaan yang sebenarnya tidak memenuhi harapan Anda. Datanglah ke konsultan karir yang ada di kampus atau lembaga konsultan. Carilah peluang kerja lain; temukan jalan untuk memberdayakan keahlian Anda secara berbeda. Ambillah tes dan konsultasi untuk mengidentifikasi pekerjaan apa yang lebih bisa menggairahkan Anda.
3. Kegagalan dalam mengambil tanggung jawab untuk mengembangkan diri Anda sendiri. Anda tidak bisa menunggu selamanya pada bos yang tidak komunikatif dalam memberi feedback berkaitan dengan peningkatan dan perkembangan (personal dan profesional) Anda. Faktanya, pada sejumlah organisasi, Anda bisa menunggu beberapa tahun untuk penghargaan atau feedback atas kinerja Anda. Mengapa menunggu orang lain? Mengapa tidak mengambil tanggung jawab demi (perkembangan) diri Anda sendiri? Tak seorang pun pernah peduli pada peningkatan dan perkembangan Anda kecuali diri Anda sendiri.
4. Bertahan bekerja di bawah bos yang buruk. Bos yang buruk, baik dia tipe orang yang tak bertanggung jawab atau pun “sekedar” orang yang berkelakuan tak menyenangkan, jarang bisa berubah tanpa adanya kejadian yang luar biasa. Hal (yang luar biasa) itu bisa saja terjadi, tapi sampai kapan Anda akan menunggu sambil terus-menerus mengeluh tentang betapa sengasaranya Anda di tempat kerja?
5. Bekerja pada perusahaan yang praktik-praktik bisnisnya tidak Anda sukai. Bekerja untuk perusahaan yang menipu konsumen? Memberi janji-janji palsu pada karyawan? Tinggalkan secepat Anda bisa.
6. Bekerja pada perusahaan yang terus-menerus merugi. Perusahaan yang baik mungkin saja sesekali mengalami kesulitan –ini masih bisa membuat Anda bertahan. Tapi, perusahaan yang secara operasional selalu mendekati kebangkrutan jelas menciutkan optimisme dan antusiasme Anda.
7. Bertahan dalam pekerjaan yang membuat Anda merasa jalan di tempat. Ada beberapa alasan mengapa Anda merasa tak beranjak. Perusahaan tempat Anda bekerja kecil dan tidak berkembang. Anda tak pernah mendapat promosi karena di situ memang minim pendidikan, pengalaman dan kesempatan-kesempatan untuk berkembang. Anda sudah bicara pada bos namun masalah tak bisa diatasi. Jika Anda cukup ambisius dan ingin berkembang, inilah saatnya untuk melangkah ke luar.
8. Anda berusaha menyumbangkan ide-ide untuk meningkatkan kualitas (lingkungan) kerja, tapi tak pernah diwujudkan. Bertahan dalam lingkungan kerja yang gagal merespon saran-saran dari karyawan tentunya membuat Anda juga mempertanyakan nilai saran Anda sendiri. Ini merupakan racun yang menggerogoti kepercayaan diri Anda. Carilah lingkungan kerja yang lebih suportif.
9. Gaji kecil. Untuk urusan yang satu ini, hanya Anda yang mengerti “hitung-hitungannya”. Tanya pada diri Anda sendiri, seberapa layak Anda dibayar? Kalau Anda merasa gaji Anda terlalu kecil untuk kerja yang telah Anda lakukan, Anda punya pilihan.
Mengapa itu bisa terjadi? Kenali sebab-sebabnya agar Anda bisa menghindari dan mengakhiri kesengsaraan Anda.
1. Terlibat dalam obrolan atau pergaulan dengan orang-orang yang selalu menemukan kesalahan dengan perusahaan, manajemen, customer dan rekan sekerja. Jika Anda berkubang dalam kesengsaraan, terus-menerus mendengarkan cerita-cerita tentang ketidakbahagiaan dan orang-orang yang mengalami kesulitan jelas tidak akan membantu Anda keluar dari kubangan itu. Ketidakbahagiaan itu menular. Menjauhlah untuk menghindari virus tersebut.
2. Berada dalam lingkungan pekerjaan yang tidak menantang, tidak menggairahkan dan tidak-berpenghargaan. Hari demi hari, tahun ke tahun, Anda tambeng dengan pekerjaan yang sebenarnya tidak memenuhi harapan Anda. Datanglah ke konsultan karir yang ada di kampus atau lembaga konsultan. Carilah peluang kerja lain; temukan jalan untuk memberdayakan keahlian Anda secara berbeda. Ambillah tes dan konsultasi untuk mengidentifikasi pekerjaan apa yang lebih bisa menggairahkan Anda.
3. Kegagalan dalam mengambil tanggung jawab untuk mengembangkan diri Anda sendiri. Anda tidak bisa menunggu selamanya pada bos yang tidak komunikatif dalam memberi feedback berkaitan dengan peningkatan dan perkembangan (personal dan profesional) Anda. Faktanya, pada sejumlah organisasi, Anda bisa menunggu beberapa tahun untuk penghargaan atau feedback atas kinerja Anda. Mengapa menunggu orang lain? Mengapa tidak mengambil tanggung jawab demi (perkembangan) diri Anda sendiri? Tak seorang pun pernah peduli pada peningkatan dan perkembangan Anda kecuali diri Anda sendiri.
4. Bertahan bekerja di bawah bos yang buruk. Bos yang buruk, baik dia tipe orang yang tak bertanggung jawab atau pun “sekedar” orang yang berkelakuan tak menyenangkan, jarang bisa berubah tanpa adanya kejadian yang luar biasa. Hal (yang luar biasa) itu bisa saja terjadi, tapi sampai kapan Anda akan menunggu sambil terus-menerus mengeluh tentang betapa sengasaranya Anda di tempat kerja?
5. Bekerja pada perusahaan yang praktik-praktik bisnisnya tidak Anda sukai. Bekerja untuk perusahaan yang menipu konsumen? Memberi janji-janji palsu pada karyawan? Tinggalkan secepat Anda bisa.
6. Bekerja pada perusahaan yang terus-menerus merugi. Perusahaan yang baik mungkin saja sesekali mengalami kesulitan –ini masih bisa membuat Anda bertahan. Tapi, perusahaan yang secara operasional selalu mendekati kebangkrutan jelas menciutkan optimisme dan antusiasme Anda.
7. Bertahan dalam pekerjaan yang membuat Anda merasa jalan di tempat. Ada beberapa alasan mengapa Anda merasa tak beranjak. Perusahaan tempat Anda bekerja kecil dan tidak berkembang. Anda tak pernah mendapat promosi karena di situ memang minim pendidikan, pengalaman dan kesempatan-kesempatan untuk berkembang. Anda sudah bicara pada bos namun masalah tak bisa diatasi. Jika Anda cukup ambisius dan ingin berkembang, inilah saatnya untuk melangkah ke luar.
8. Anda berusaha menyumbangkan ide-ide untuk meningkatkan kualitas (lingkungan) kerja, tapi tak pernah diwujudkan. Bertahan dalam lingkungan kerja yang gagal merespon saran-saran dari karyawan tentunya membuat Anda juga mempertanyakan nilai saran Anda sendiri. Ini merupakan racun yang menggerogoti kepercayaan diri Anda. Carilah lingkungan kerja yang lebih suportif.
9. Gaji kecil. Untuk urusan yang satu ini, hanya Anda yang mengerti “hitung-hitungannya”. Tanya pada diri Anda sendiri, seberapa layak Anda dibayar? Kalau Anda merasa gaji Anda terlalu kecil untuk kerja yang telah Anda lakukan, Anda punya pilihan.
Comments
Post a Comment